Kalau Anda ingin berkonsentrasi, usaha yang paling sulit justru memusatkan pikiran itu sendiri.
Tak banyak orang yang mampu mengendalikan pikiran. Apalagi memusatkan segenap perhatian pada satu soal tertentu dengan mengabaikan sama sekali ingatan, pendengaran, perabaan, penglihatan, perasaan, dan semua kegiatan pikiran lain.
Sungguh sulit, memang. Sebab sekalipun tidak dalam keadaan berfikir, pikiran mengadakan kontraksi sendiri. Ia terus mengelana ke mana-mana, seakan-akan kita mengkhayal. Semakin ditekan, semakin mengganggulah pikiran yang tak diundang itu. Pikiran yang setiap detik dipergunakan, rupanya telah terbiasa dengan sikap tak suka diam. Karena itulah pemusatan pikiran memerlukan latihan yang sungguh-sungguh dan penuh kesabaran. Tapi, semua orang pasti mampu melakukannya. Asal mau saja…!
Memang, dalam taraf pertama akan mengalami kesulitan dan barangkali sedikit membosankan. Tapi cobalah tahan sedikit saja dengan penuh kesabaran. InsyaAllah kalau sudah mulai terbiasa, apalagi dilakukan kontinu pada jadwal yang cukup teratur, bisa-bisa malah “ketagihan”. Cuma jangan kaget, hal-hal yang cukup luar biasa mungkin akan terjadi. Kalau betul sudah sampai sedemikian, Anda mulai “naik tingkat”, tergolong “the high class”.
Kalau begitu, bagaimana caranya?
Duduklah. Boleh di kursi, boleh diranjang, atau di lantai juga oke. Setelah mengambil sikap cukup santai dan diperkirakan bisa bertahan lama, maka kini pejamkan mata Anda. Lalu berhitunglah dengan tenang sebagai berikut: 1-2-3-4-5-6 dan seterusnya sampai 200. Anda boleh mengulangnya berkali-kali sampai cukup waktu yang Anda jadwalkan sendiri.
Aturlah sedemikian rupa, sehingga Anda menghitung disaat Anda sedang menurunkan nafas. Atur juga sedemikian rupa sehingga jarak antara dua angka hitungan selalu konstan (tetap). Jangan sampai waktu menghitung dari 23 ke 24 –misalnya- memakan waktu 30 detik sementara hitungan berikutnya 1 menit, dan yang lainnya 5 detik. Usahakan selang waktu senantiasa teratur. Barangkali awalnya memang “amburadul”. Tapi terus sajalah, sampai Anda betul-betul bisa.
Namun Anda bisa rasakan, tiba-tiba Anda “dipaksa” untuk hanya memikirkan “apa lagi angka setelah ini” secara kontinu, hingga tak terasa pikiran Anda terpusat. Inilah kehebatannya. Seolah tanpa terasa, tiba-tiba Anda terpaku hanya pada angka-angka.
Kalau ternyata cara yang pertama terlalu mudah, bisa juga memilih cara yang lain. Hitung angka dari 1 s/d 50 dengan jarak napas seperti tadi, tetapi setelah hitungan ke 50, Anda harus atret (menghitung mundur), yaitu: 50-49-48-47-46, dan seterusnya.
Cara yang lain juga boleh, tapi ini lebih sulit. Yaitu dengan cara menghitung lompat dari angka 1 s/d 21 dengan lompat 2, seperti berikut: 1-3-5-7-9 dan seterusnya lalu balik lagi: 21-19-17-15-13 sampai 1 lagi.
Ulangi terus sampai waktu latihan Anda habis. Anda bisa tetapkan sendiri semampu Anda. Tapi usahakan jangan terbiasa berhenti di tengah jalan. Ini justru awal kegagalan.
Dengan latihan seperti ini, apa untungnya? Insya Allah Anda akan terlatih tenang, tekun dan sabar. Anda tak kan lagi memiliki sifat terburu-buru yang biasanya dibimbing oleh nafsu angkara murka. Anda akan memiliki pikiran yang jernih, bersih dan tajam. Keyakinan diri Anda akan bertambah sehingga Anda akan sukses dalam segala usaha. Shalat anda pun akan semakin khusyu’ dan otak Anda akan semakin cerdas.
Tak ada salahnya, boleh Anda coba.
http://www.pustakanilna.com/latihan-konsentrasi-yuk.html/
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment